Selasa, 22 November 2011

Panther, Pahlawan Jerman Di Perang Dunia II

Perang Dunia ke-2 (World War II) adalah salah satu perang terbesar dalam sejarah peradaban manusia karena melibatkan banyak negara. Nggak ada satupun negara yang terkena imbasnya, kecuali hanya sedikit.

Dari sekian banyak negara yang terlibat, Jerman adalah negara yang paling menonjol. Selain karena sebagai negara pemicu pecahnya perang, Jerman juga sanggup membungkam negara-negara adidaya saat itu yang tergabung dalam negara sekutu, antara lain ; Inggris, Perancis dan Soviet. Walaupun pada akhirnya Jerman harus menyerah kalah, tapi ada sejarah yang nggak mungkin terlupakan. Bagaimana Jerman sanggup menguasai banyak wilayah Eropa hingga tembus sampai ke wilayah Soviet yang dingin. Salah satu yang bisa menjadi jawaban adalah perangkat perang Jerman yang terbilang canggih saat itu.

Tank Panther buatan Jerman menorehkan sejarah dan menjadi sebuah legenda bagaimana tentara-tentara sekutu dibuat nggak berkutik. Semua kriteria Tank terbaik saat itu terkumpul pada Panther. Kuat, Cepat, Off-Roader, senjata yang mematikan dan tidak lupa juga..murah!

Tank Panther melakukan debut perdananya ketika pecah pertempuran krusial yaitu pertempuran Kursk. Dengan senjata satu ini, Jerman menggentarkan musuh-musuhnya dan hanya bisa dipukul mundur jika mereka kalah jumlah saja. Selain itu, Jerman pasti akan memenangkan setiap pertempuran darat dengan dukungan Panther. Walaupun diversi awalnya Tank Panther banyak menemui kendala, dimana dari 200 unit yang diterjunkan hanya 38 yang bisa beroperasi, tapi Panther sanggup mendongkrak pamor Jerman dengan melumpuhkan 263 tank Soviet.



Ketika pertempuran Front Timur, T-34 andalan Soviet yang bersenjatakan Kaliber 76,2 mm nggak sanggup menembus baja depan Panther. Hingga memaksa T-34 membuat manuver sulit guna menyerang sisi samping Panther yang dikenal lemah. Sedangkan Panther sanggup melumat 'baju baja' T-34 dari jarak 2.000 m sekalipun.

Pada pertempuran Bulge, dimana Jerman terus terdesak mundur, dengan kekuatan Tank-Tank Panther yang disamarkan, Jerman melakukan serangan balasan. Dan hasilnya, sekutu harus mundur hingga sejauh 80 km.

Gelar Panther sebagai raja pertempuran darat mulai meredup seiring menurunnya semangat juang pasukan Jerman, kurangnya dukungan udara juga bahan bakar dan bahan baku. Panther harus menghadapi realita pahit menjadi bulan-bulanan pesawat serang darat sekutu. Strategi memasang senjata anti pesawat nggak bisa merubah keadaan. Selain itu, sekutu terus 'mengupgrade' kekuatan Tank-nya.


Namun Tank Panther, mau nggak mau, tetap menuntut pihak sekutu untuk memberikan 'penghormatannya' dimana Tank Panther menjadi cikal bakal munculnya alat tempur berat macam Tank IS-2 Soviet dan M26 Pershing Amerika. Setelah usai Perang Dunia II, Panther masih digunakan oleh Perancis, Inggris dan Soviet.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review